"Selamat sore kami ucapkan kepada para hadirin yang terhormat, selamat datang dalam pementasan balet Lucy Balet School, yang kali ini mengambil judul 'Road to Broadway', yang akan terbagi dalam 2 babak, inilah babak pertama dari 'Road to Broadway', selamat menyaksikan."
Itulah kutipan kalimat pengantar yang dikatakan oleh sang narator dari balik panggung pementasan balet di Gedung Kesenian Jakarta hari Minggu kemarin. Ya, dimana saya menjadi naratornya pada pementasan itu. Ini pertama kalinya, rasanya deg2an tapi juga sangat menyenangkan!!
Hanya sebuah lampu meja dengan cahaya kuning yang menerangi mejaku. Semua lampu dibelakang panggung sengaja dimatikan dan dari balik tirai yang berada tepat didepanku, terlihat lampu panggung yang sangat menyilaukan.
Hari itu Lucy Balet School mengadakan pementasan yang diadakan sebanyak 2 sesi, sesi pertama diisi oleh para penari balet dari cabang Kelapa Gading, dan sesi yang kedua dari cabang Green Garden. Pk.09.00 para penari dari cabang Kelapa Gading diharuskan tiba di GKJ untuk bersiap-siap melakukan gladiresik. Singkat cerita tibalah sesi pertama pementasan, waktu menunjukan Pk.15.00, dan semua penari sudah siap.
Pada babak pertama dari pementasan ini, bercerita tentang anak-anak yang sangat mencintai dunia tari, sedang berusaha agar mereka semua dapat menuju pentas Broadway. Dari yang umurnya masih kecil, hingga yang dewasa mereka berusaha berlatih terus hingga mereka diterima dalam audisi tersebut. Setelah terus berlatih, anak-anak yang mulai beranjak dewasa sangat menginginkan peran utama dalam pementasan tersebut, namun itu tidak semudah yang mereka pikirkan, banyak sekali hal-hal yang menghalangi sang pemeran utama. Beberapa penari lain mulai menunjukan ke iri hatian mereka terhadap penari yang ditunjuk sebagai sang pemeran utama sehingga ia merasa segan dan patah semangat, serta dijuluki sebagai 'tukang cari muka'.
Babak kedua menceritakan tentang kebaikan teman-temannya yang lain, yang sangat peduli terhadap si pemeran utama, sehingga teman-temannya itu mengajaknya untuk keluar dari studio dan berjalan-jalan, hingga akhirnya sang pemeran utama kembali bersemangat dan siap untuk berlatih mempersiapkan pementasan Broadway.
Dari babak pertama terdapat 11 tarian anak-anak yang umurnya masih belia, melihat mereka meliukan tubuhnya mengikuti irama lagu sungguh menggelikan, ketika melihatnya anda pasti akan tertawa sendiri. Di akhir babak pertama terdapat tarian yang berjudul 'Broadway Audition', inilah tarian yang menjadi salah satu kegemaran saya, dalam tarian ini terdapat proses bully yang dilakukan oleh teman-teman sang pemeran utama karena iri hati, sungguh sangat mengagumkan, menari sambil berakting, anda akan berdecak kagum sambil menggeleng-gelengkan kepala ketika anda melihatnya langsung! :)
Pada babak kedua, tarian pertama dimulai tanpa adanya musik, hanya suara dari narator yang mengiringi mereka menari. Tarian ini hanya terdiri dari 4 orang penari, dimana sang pemeran utama sedang sedih dan ketiga sahabatnya sedang berusaha untuk membangkitkan semangat temannya itu. Akhir dari babak kedua adalah sang pemeran utama akhirnya berhasil menuju pentas Broadway dimana dalam tarian ini mereka berperan dan menari seperti kucing.
Sungguh pengalaman yang sangat menyenangkan dan tidak terlupakan dapat mengenal teman-teman baru dan secara tidak langsung menonton pertunjukan baletttt!! :)
Trimakasih kepada Tuhan Yesus, Rebecca, dan juga Lucy Balet School. (vin/jkt)
Wah2.. dah dimulai ni.. hahaha...
ReplyDeletejadi Vin peran lu jd manager gt ya..? di blkng tirai panggung (cia ilah haha)
keren amet dah...
semangat jurnalis !! hahaha